SD Negeri 74 Singkawang
melakukan praktik baik pembelajaran matematika yaitu Snake and Ladder Game. Snake
and Ladder atau lebih dikenal dengan permainan ular tangga ini merupakan
permainan tradisional yang menggunakan dadu untuk menentukkan berapa langkah
yang harus dijalani bidak di atas papan. Permainan ular tangga adalah permainan
papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan permainan
dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak di gambar sejumlah tangga
dan ular yang menghubungkannya dengan kotak lain.
Pembelajaran matematika
merupakan upaya untuk meningkatkan daya nalar murid, meningkatkan kecerdasan
murid, dan mengubah sikap positifnya. Matematika merupakan mata pelajaran yang
diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah hingga perguruan
tinggi. Tujuan dari pendidikan matematika adalah untuk mempersiapkan murid agar
dapat menghadapi segala bentuk perubahan dan terampil dalam menyikapinya. Dalam
memecahkan masalah atau mengomunikasikan gagasan pada pembelajaran matematika
murid dilatih untuk berpikir secara sistematis, logis, kritis, dan kreatif.
Namun pada kenyataannya, banyak orang yang menilai bahwa matematika adalah
pelajaran yang sulit dan tidak mudah dikuasai.
Pembelajaran matematika
tidak hanya mengembangkan kefasihan murid dari segi kognitifnya saja tetapi
juga melakukan berbagai aktivitas untuk mengembangkan keterampilan proses dan
sikapnya. Aktivitas yang dilakukan dan nilai-nilai yang dibentuk dalam
pembelajaran matematika membuat murid merasa berarti di kelas dan memicu
terbentuknya rasa percaya diri. Akan tetapi di sekolah, guru-guru sering
mengajarkan mata pelajaran matematika dengan strategi yang cenderung
membosankan. Murid hanya dipaparkan materi pelajaran kemudian disuruh
menghafalkan. Belajar dengan menghafal tanpa menerapkan gaya belajar penemuan
atau belajar dengan metode learning by doing membuat murid kurang
memiliki nilai-nilai keterampilan dan sikap.
Pada proses
pembelajaran matematika di kelas percaya diri mayoritas murid kelas V SD Negeri
74 Singkawang kurang terlihat. Saat guru meminta murid menjawab pertanyaan
hanya 2-3 yang aktif mengangkat tangan. Beberapa murid yang lain berekspresi
ragu-ragu saat menjawab pertanyaan guru. Murid sering merasa malu juga takut
untuk mengangkat tangan ketika diminta menjawab pertanyaan guru dan sering
merasa tidak yakin bahwa jawabannya benar ketika mengerjakan soal.
Kondisi ini menunjukkan
bahwa mayoritas murid kelas V SD Negeri 74 Singkawang kurang percaya diri.
Kurangnya sikap percaya diri murid kelas V SD Negeri 74 Singkawang dikarenakan
aktivitas pembelajaran yang dilakukan kurang memberi kebebasan kepada murid untuk
ikut terlibat aktif dalam pembelajaran. Partisipasi murid dalam pembelajaran
masih kurang. Pembelajaran menekankan pada transfer ilmu dari guru kepada
murid. Murid belum mendapat kesempatan untuk menemukan sendiri konsep pelajaran
yang sedang dipelajari. Pemilihan media yang tepat diharapkan dapat
mengoptimalkan pembelajaran di kelas.
Salah satu media
pembelajaran dengan media papan Snake and Ladder (Ular Tangga)
merupakan salah satu alternatif praktik baik yang bagi saya patut dikembangkan
khususnya bagi wilayah yang memiliki keterbatasan akses sinyal dan listrik
seperti kami di SD Negeri 74 Singkawang. Pembelajaran juga tentunya lebih
kontekstual sehinga bisa melibatkan murid secara langsung. Pembelajaran juga
lebih menyenangkan karena berupa permainan, dimana pembelajaran sesuai dengan
fase murid.
Permainan ular tangga (snake
and ladder game) merupakan salah satu media pembelajaran yang memungkinkan
murid untuk aktif, kreatif dan memotivasi murid untuk tertarik dalam
pembelajaran. Pengembangan permainan ular tangga ini dilengkapi
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab murid, sehingga murid bisa belajar
sambil bermain dengan menyenangkan. Media Snake and Ladder (Ular
Tangga) merupakan media yang memfasilitasi murid untuk terlibat secara aktif
dalam setiap proses pembelajaran. Keterlibatan murid ini akan mendorong mereka
untuk mengembangkan konsep diri yang positif dan memicu terbentuknya rasa
percaya diri. Terdapat perbedaan kepercayaan diri murid antara yang mendapatkan
perlakuan pembelajaran matematika dengan media Snake and Ladder (Ular
Tangga) dengan murid yang tidak diberi perlakuan pembelajaran dengan
media Snake and Ladder (Ular Tangga) pada siswa kelas V SD Negeri 74
Singkawang, Kalimantan Barat.
Dengan menggunakan
media pembelajaran Snake and Ladder (ular tangga) ini dapat
menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi murid. Selain itu permainan ini
dapat dikembangkan untuk membantu penguasaan murid terhadap aspek
perkembangannya. Penerapan permainan sebagai media pembelajaran
melibatkan murid dalam proses pengalaman dan sekaligus menghayati
tantangan, mendapat inspirasi, terdorong untuk kreatif dan berinteraksi dalam
kegiatan dengan sesama murid yang melakukan permainan ini.
Kami berharap dengan
praktik baik yang dibagikan ini, rekan guru yang lain akan termotivasi juga
untuk selalu inovatif dan kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan bagi murid. Sehingga, paradigma akan pelajaran matematika yang
selama ini menjadi momok yang menakutkan bagi murid, bisa menjadi pembelajaran
yang menyenangkan dan disukai murid. Semoga ke depannya SD Negeri 74 Singkawang
bisa berbagi banyak lagi praktik baik yang berdampak pada murid sehingga makin
banyak guru yang melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan kreatif
demi lahirnya generasi unggul di masa depan.
Salam Bahagia Bapak Ibu
Guru Hebat
Guru Cerdas Indonesia
Emas
Salam Merdeka Belajar
0 $type={blogger}:
Posting Komentar